IMAGE PERUSAHAAN RUSAK??!!! TIDAKKKKKKKKKK!!!!!

Hallo guys!!

karena lagi semangat nge blog jadi aku bisa share sedikit tentang isu yang beberapa hari lalu terjadi.

yups!! siapa yang gak tau beberapa hari yang lalu itu ada kejadian yang menurut aku memalukan banget? itu loh si “angry bird” wkwkwk. Jadi ada suatu perusahaan “burung biru” yang menawarkan jasa transportasi berupa taksi yang pegawainya melakukan demo menolak adanya taksi daring yang menurut mereka mengurangi pendapatan supir taksi konvensional. Selain itu cara yang mereka gunakan menurut masyarakat sangat tidak patut dan anarkis.

tanpa menyinggung pihak lain aku cuma mau memandang kejadian tersebut sebagai pembelajaran aja gimana susahnya kita sebagai marketer untuk menjaga image baik perusahaan di mata masyarakat/konsumen.

aku gak bakal bahas lebih mengenai penyebab kasus ini terjadi, tapi lebih ke bagaimana cara PR perusahaan yang mengalami krisis ini mengembalikan nama baik mereka di mata konsumen.

Untuk anak komunikasi, khususnya marketing communication kaya aku pasti kalo liat isu yang kaya gitu jadi pusing sendiri. ya gak sih?! atau biasa aja? atau cuma aku di sini yang lebay sendiri? hahahaaha. Karena aku belajar teori-teori yang mengenai hal tersebut, dengan adanya isu tersebut aku jadinya ikut “terpanggil” untuk ikut menanggapi/memikirkan solusi terbaik yang sebaiknya digunakan PR agar image baik perusahaan tersebut balik lagi. Secara perusahaan ini image sebelumnya BAGUSSS BANGET! udah jadi “top of mind” di sebagian besar masyarakat. aku sendiripun terkadang gak mau pake taksi apapun kecuali taksi “burung biru” tersebut karena image yang mereka bangun adalah sebuah taksi yang aman, nyaman, ramah, dan memberikan pelayanan yang terbaik.

nah, satu hari pasca kejadian tersebut dari pihak perusahaan memberikan jasa transportasi taksi tersebut secara gratis untuk satu hari penuh. langkah tersebut dilakukan yah apalagi kalo bukan tujuannya untuk memperbaiki image perusahaan tersebut. TAPI MASALAHNYA, banyak banget konsumen yang mengeluh karena ketika pihak perusahaan di telepon untu memesan taksi, pihak perusahaan tidak bisa di hubungi. NAH LOH???? ada juga yang mengupdate di twitter bahwa ketika hari itu ia menggunakan jasa taksi, sang sopir pun menghidupkan argonya yang artinya bahwa jasa yang ditawarkan TIDAK GRATIS! waduhhhhh…. bukannya membaik malah image perusahaan bisa lebih buruk ya di mata konsumen/masyarakat.

Saya sebagai mahasiswa komunikasi semester 4 pun belum bisa berkomentar banyak tentang kasus ini. namun setau saya memang hal tersebut dianggap kurang tepat menurut saya hehehehe

saya ingat ucapan dosen saya si pak Indra kereen! wehehehe dosen favorit deh! beliau pernah bilang, jika kita ingin memperbaiki image perusahaan klarifikasilah terlebih dahulu kepada konsumen. lalu jika kita ingin membangkitkan kembali image baik perusahaan, berilah jeda waktu. karena ketika perusahaan kita tersandung masalah maka apapun yang kita lakukan akan terlihat salah di mata masyarakat. apalagi kebijakan perusahaan “burung biru” tersebut tidak available ketika ingin digunakan oleh konsumen.

kalo saya sendiri sebagai konsumen akan memandang hal yang sama. memang susahnya kalo jadi PR khususnya, kita gak bisa menebak atau memprediksikan apa saja yang akan terjadi/menimpa perusahaan kita kedepan. harus selalu siap siaga dan dapat membangun, menjaga, memperkuat image perusahaan  🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *